Pati, GlobalPers – Bencan Banjir yang juga merendam ribuan hektar lahan pertanian, setidaknya sebabkan kerugian besar bagi para petani di Kabupaten Pati. Menanggapi hal tersebut, Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Nur Sukarno mendorong para petani agar dapat mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pihaknya menerangkan melalui program asuransi yang telah difasilitasi oleh Pemerintah Pusat diklaim akan mampu meringankan beban bagi para petani terdampak banjir.
“Petani sendiri supaya ikut asuransi tani sehingga mendapatkan klaim asuransi apabila terjadi puso. Manfaat asuransi tani bisa meringankan beban petani untuk mengolah lahan sawah lagi apabila terjadi musibah Puso,” ungkapnya. Lebih lanjut, pihaknya menambahkan bahwa sejauh ini belum semua Patani yang masuk wilayah rentan banjir berkenan untuk mengikuti program tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan apabila banjir melanda, bantuan masih lamban untuk diterima oleh para petani.
“Ribuan hektar sawah (sekitar 6600 ha) yang Puso tersebut hanya sebagian yang mengikuti asuransi tani sehingga sampai saat ini masih banyak yang belum mendapatkan bantuan,” imbuhnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi di tempat yang berbeda, Nikentri Meiningrum selaku Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati membenarkan minimnya petani untuk mengikuti AUTP. Ia menjelaskan setidaknya dari jatah 1.350 Hektar luas lahan yang bisa di asuransi, hanya terserap sekitar 30 persen saja. “petani masih enggan mendaftar asuransi, kita itukan dari total 1.350 hektare yang mendapat subsidi, hanya mampu terserap 385 hektare saja mas,” tandasnya saat di temui di kantornya belum lama ini. Ags/Sol
