Pati, GlobalPers – Lagi, Gas Elpigi 3 kilogram mulai menghilang dari peredaran. Saat muncul, barang tersebut dibarengi dengan label harga yang sangat tinggi. Bahkan, dalam sebuah postingan di facebook, pemiliki gas melon ini dibandrol harga hingga @ 80 ribu rupiah. “Ini sungguh harga yang sangat fantastis. Kami rakyat kecil merasa sangat keberatan untuk membelinya,” ujar Partini, warga Rt 08 RW 04 Desa Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati Menurutnya, kelangkaan gas subsidi dari pemerintah ini sudah terjadi sejak sekitar dua pekan lalu. Harga selalu naik, dan naik. Meskipun demikian, lanjut dia, barang tersebut sulit didapatkan. “Seandainya ada yang punya, harganya sangat tinggi,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Ali Badrudin mengaku ikut prihatin dengan kelangkaan dan mahalnya harga gas elpigi tersebut. Ali meminta, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bertindak cepat untuk mengatasi persoalan tersebut. “Kasihan masyarakat, karena keberadaan gas elpigi tiga kilogram ini memang diperuntukkan bagi masyarakat yang layak dapat subsidi dari pemerintah,” ujar Ali.
Oleh karena itu, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), Ali meminta agar persoalan ini bisa teratasi, dengan melakukan sidak ke bawah agar diketahui apa penyebab dari kelangkaan tersebut. “Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Pati yang dalam hal ini adalah Disdagperin bisa segera mencarikan solusi. Jangan sampai ada permainan oknum,” pintanya.
Lebih lanjut, kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini menegaskan, bahwa kebutuhan akan gas LPG subsidi ini sangat diperlukan masyarakat dalam menghadapi bulan suci ramadhan. “Apalagi saat ini adalah bulan Ramadhan, dan sebentar lagi menghadapi hari raya idul fitri. Oleh karena itu, sekali lagi, Pemkab harus segera bertindak,” pungkasnya. Ags/Red. Ags/Red
