Pati, GlobalPers – Setelah dinaikkannya harga subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat, kesejahteraan masyarakat justru semakin menurun. Hal inilah yang diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Wardjono.
“Kenaikan harga BBM itu memberikan efek domino di masyarakat. Harga makanan, ongkos transportasi, hingga tarif angkutan umum ikut naik. Kesejahteraan hidup masyarakat juga menjadi turun,” kata Warjdono saat dihubungi lewat sambungan seluler.
Menurut anggota dari komisi D ini, masyarakat terpaksa harus menambah lagi pengeluaran untuk kebutuhan keluarga setiap harinya.
“Pengeluarah terhadap kebutuhan keluarga menjadi perhitungan yang lebih rumit. Banyak hal-hal menjadi menurun karena kenaikan BBM. Mulai dari tingkat imunitas, kualitas hidup, stamina, dan tingkat kebahagiaan secara tidak langsung menjadi menurun,” tambahnya.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun meminta kepada pemerintah untuk mengkaji ulang aturan ini. Karenanya, dampak ekonomi masyarakat begitu terasa dari kenaikan harga BBM ini.
Ia juga mengkhawatirkan adanya inflasi atau kenaikan harga yang mengakibatkan rendahnya daya beli masyarakat.
“Dampak ekonomi sangat terasa. Sedangkan pendapatan masih tetap. Tingkat konsumsi masyarakat jelas menurun. Inflasi semakin tinggi. Jelas hal ini menjadikan masyarakat menjadikan kebutuhan pokok terlebih dulu,” imbuhnya.
Meski kebijakan kenaikan harga BBM subsidi dinilainya memberatkan rakyat kecil, Wardjono tetap meminta kepada masyarakat untuk legowo menerima kenaikan harga BBM ini. SG