Pati, GlobalPers – Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kepala Disdikbud menyerahkan piagam penghargaan sekolah Adiwiyata dan kampung iklim.
Dalam kesempatan itu, Henggar pun mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan Proklim Utama Nasional 2022 dan Sekolah Adiwiyata baik Mandiri, Nasional, Provinsi maupun Kabupaten Tahun 2022.
Penghargaan ini menurut Pj Bupati merupakan wujud apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Pemerintah Kabupaten Pati, yang diberikan kepada desa maupun sekolah-sekolah yang telah melaksanakan gerakan untuk peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan hidup.
Selain itu, menurut Henggar penghargaaan Proklim dan Adiwiyata ini juga selaras dengan misi Pembangunan Daerah Kabupaten Pati Tahun 2005-2025, yaitu mewujudkan pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian dan perikanan serta pemanfaatan SDA dan IPTEK dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Sehingga diharapkan ini dapat semakin menguatkan komitmen dan motivasi seluruh elemen untuk terus berupaya meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat”, tambahnya.
Henggar pun mengingatkan bahwa Penghargaan Proklim dan Adiwiyata bukanlah tujuan akhir, tapi merupakan cerminan komitmen dan kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“Dan kampung iklim diharapkan menjadi pioner dan percontohan bagi desa lain dalam pelaksanaan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang mampu memperkuat kesejahteraan di tingkat lokal”, terang Henggar.
Kemudian dari Sekolah Adiwiyata, Pj Bupati berharap akan lahir anak-anak didik yang bukan hanya berprestasi secara akademik namun berkarakter, peduli, dan berbudaya lingkungan demi mewujudkan generasi yang unggul untuk Indonesia Maju.
“Sehingga esensi terpenting dari dua penghargaan ini adalah, bagaimana desa dan sekolah mempertahankan suatu tradisi/ atau budaya pembelajaran berbasis lingkungan secara berkesinambungan”, tuturnya.
Program Kampung Iklim sendiri kini telah didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Permen LHK Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim dan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Nomor 1 tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim.
Adapun program Adiwiyata telah mengalami revitalisasi dan penyempurnaan melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah serta Peraturan Menteri LHK Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata.
“Semoga dari sekolah-sekolah Adiwiyata, terlahir generasi-generasi penerus yang cinta dan peduli lingkungan dan mudah-mudahan Kabupaten Pati dapat menjadi salah satu lokasi yang siap menghadapi perubahan iklim demi terwujudnya masyarakat yang lebih maju dan sejahtera”, pungkasnya. (fn3 /FN / AP)