Pati, GlobalPers – Senin (06/03) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia, MM, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Masyarakat (P2), dr. Joko Leksono Widodo, MM, menyampaikan perkembangan saat ini terkait pelayanan kesehatan bencana banjir di Kabupaten Pati.
Beberapa daerah yang terdampak antara lain di Kecamatan Juwana, Gabus, Sukolilo, Batangan, Dukuhseti, Margoyoso dan Tayu. Secara rutin Dinkes Pati berkoordinasi terkait dengan pelayanan kesehatan bencana banjir dengan Puskesmas di wilayah tersebut.
Misalnya pada pagi ini ada koordinasi dengan dr. Joko Pamuji dan dr. Stevanus di wilayah Puskesmas Gabus I yaitu Dukuh Biteng yang wilayahnya tergenang dan aksesnya cukup sulit. Untuk akses ke wilayah yang sulit dijangkau tersebut, Dinkes Pati berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati terkait perahu yang digunakan.
Sementara di beberapa wilayah seperti Puskesmas Batangan dan Puskesmas Juwana terdapat Posko Pelayanan Kesehatan bagi wilayah yang relatif sulit dijangkau.
Demikian pula wilayah Puskesmas Jakenan yaitu Glonggong yang saat ini masih terdampak banjir. Sedangkan untuk wilayah dengan akses yang bisa dijangkau, maka cukup dengan pelayanan kesehatan dengan menggunakan Puskesmas Keliling (Pusling).
Penyakit yang timbul akibat bencana banjir ini antara lain terbanyak adalah gatal-gatal karena kondisi banyak air, kaki dan tangan yg basah. Penyakit lainnya adalah diare, demam dan diberikan obat sesuai penyakitnya. Kemudian perlu diwaspadai pula penyakit leptospirosis karena banyak wilayah sawah tergenang dan tikusnya sehingga bisa menimbulkan demam, gangguan ginjal sementara dan jika tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan gagal ginjal akut atau kronis.
Secara umum saat ini kondisi masih terkendali dan masing-masing Puskesmas terdampak banjir tetap memantau wilayahnya. Hingga saat ini persediaan obat seperti salep kulit, obat diare dan sebagainya di Gudang Farmasi masih tersedia.
Bagi masyarakat meskipun dilanda bencana banjir, namun diharapkan tetap menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jika memungkinkan sebaiknya kenakan sepatu boot dan sarung tangan, karena penyakit berawal dari kaki dan tangan yang terkena banjir. Sehingga bisa terpapar banyak kuman dan sebaiknya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Demikian pula untuk kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK) sebaiknya di wilayah yang aman seperti tempat pengungsian dapur umum atau wilayah lain yang tidak terdampak banjir. (gt/ws/mr09).