Pati, GlobalPers – Beberapa sektor terdampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Meski begitu, harga bahan pokok di Pati diklaim stabil. Karenanya, Komisi B DPRD Pati harapkan dinas terkait pantau dan validkan data bahan pokok di pasar.
Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) masih Stabil. Meskipun ada kenaikan harga hanya sebatas Rp 1.000-Rp 2.000 saja.
”Harga Kepokmas di Pati masih stabil. Sempat ada kenaikan tapi berkisar Rp 2.000-an saja bahan pokok itu. Ini harga telur malah turun,” paparnya
Akan tetapi sebagian besar harga barang dagangan di pasar mengalami penurunan. Pihaknya tak mengetahui secara pasti adanya penurunan harga di pasar itu.
”Ini malah pada turun harga di pasar. Rata-rata kebutuhan pokok ini turun. Tapi tak signifikan. Berkisar Rp 1.000-an per item,” lanjutnya.
Hadi menambahkan, harga beras juga stabil. Artinya, tak ada kenaikan yang berarti. ”Beras ini harganya tak nak, tak turun. Masih di harga Rp 11.000 per kg. Yang kami takutkan kalau naik. Sebab bisa menyebabkan inflasi. Karena ini bahan pokok,” tukasnya.
Meski begitu, ada beberapa harga pangan ini naik. Seperti cabai. Sebab, komoditi basah itu dikirim dari luar
”Ini komoditas ada yang mengalami kenaikan ada juga penurunan. Saya pribadi BBM naik ini berpengaruh. Misalnya cabe itu naik karena biaya operasionalnya,” imbuhnya.
”Telur pada 2-3 pekan lalu ada di harga Rp 30-31 ribu. Sekarang hanya Rp 23 ribu. Cabai pemantauannya fluktuatif. Cabai keriting Rp 45 ribu, rawit merah Rp 65 ribu dari Rp 62 (ada kenaikan Rp 2 ribu),” lanjutnya.
Di sisi lain, ketergantungan Pati terhadap bahan pokok dari daerah lain Juga dapat ditekan tahun ini. Misalnya untuk telur yang diambil dari Blitar dan cabai yang diambil dari wilayah Tulungagung.
”Kami asumsikan Ketersediaan bahan pokok di Pati ini cukup stabil. Untuk komoditas bahan yang ketergantungan dengan daerah lain juga kurang. Kalau banyak beli otomatis transportasi naik pasti bahan ikut naik,” terangnya.
Sementara itu, Komisi B DPRD Pati Sukarno meminta dinas terkait memantau perkembangan kebutuhan pokok itu. Selain itu,agar memvalidkan data kebutuhan pokok tersebut.
”Ini agar perekonomian segera pulih kembali. Kondisi yang serba sulit ini akhirnya bisa bertahan saja sudah hebat. Sehingga, dinas terkait ini agar memantau kebutuhan dari masyarakat di sektor perdagangan,” pungkasnya. (GS/IS)